MAKALAH
KOMUNIKASI KONTEMPORER
(PERBEDAAN KOMUNIKASI KLASIK DENGAN KOMUNIKASI KONTEMPORER)
DI
SUSUN
OLEH
:
NAMA : CUT
ARLITA
NIM : 140240006
KELAS : II B ILMU KOMUNIKASI
DOSEN PENGUJI : DEDDY SATRIA, S.SOS.,M.SI
PROGRAM
STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
2015
KOMUNIKASI KONTEMPORER
v PERBEDAAN KOMUNIKASI KLASIK DENGAN KOMUNIKASI KONTEMPORER.
Berbicara
tentang komunikasi, komunikasi selalu berkembang dari zaman ke zaman.
Mulai dari teori komunikasi klasik yang
sangat sederhana sampai kepada teori komunikasi kontemporer yang membawa
perubahan yang begitu besar didalam bidang ilmu komunikasi.
Teori komunikasi kontemporer merupakan perkembangan dari teori komunikasi
klasik melihat fenomena komunikasi tidak fragmatis. Artinya, komunikasi
dipandang sebagai sesuatu yang kompleks, tidak sesederhana yang dipahami dalam
teori komunikasi klasik.
Pendekatan dalam memahami komunikasi pun tidak hanya mengacu pada teori semata, tetapi juga memperhitungkan mazhab dan model apa yang dipakai.
Pendekatan dalam memahami komunikasi pun tidak hanya mengacu pada teori semata, tetapi juga memperhitungkan mazhab dan model apa yang dipakai.
Baiklah,
dalam makalah ini saya akan menjelaskan sedikit tentang perbedaan antara komunikasi
klasik dengan komunikasi kontemporer(komunikasi virtual).
1.
Komunikasi Klasik(Teori Informasi atau Matematis)
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori
komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini
merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949,
Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan
informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter
menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh
gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk
mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik
perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud
adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku
atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan, maka mazhab ini cenderung berbicara tentang
kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk
mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung
mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung
memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi.
Karya Shannon dan Weaver ini kemudian banyak berkembang setelah Perang
Dunia II di Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat mengingat Shannon
sendiri adalah insiyiur di sana yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang
cermat melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep Shannon ini untuk
diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik kajian utamanya adalah bagaimana
menentukan cara di mana saluran (channel) komunikasi digunakan secara sangat
efisien. Menurut mereka, saluran utama dalam komunikasi yang dimaksud adalah
kabel telepon dan gelombang radio.
Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan Weaver ini tampak dalam penekanan mereka.
Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan Weaver ini tampak dalam penekanan mereka.
Misalnya, dalam suatu sistem telepon, faktor yang terpenting dalam
keberhasilan komunikasi adalah bukan pada pesan atau makna yang disampaikan-seperti
pada mazhab semiotika, tetapi lebih pada berapa jumlah sinyal yang diterima dam
proses transmisi.
·
Penjelasan Teori Informasi Secara Epistemologi,
Ontologi, dan Aksiologi.
Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya
pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses
komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini
yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan efisiensi
informasi.
Ø Sinyal Sinyal yang diterima (Model Komunikasi Shannon dan Weaver)
Jika dianalogikan dengan pesawat telepon, salurannya adalah kabel,
sinyalnya adalah arus listrik di dalamnya, dan transmitter dan penerimanya
adalah pesawat telepon. Dalam percakapan, mulut
adalah transmitternya, sedangkan gelombang
suara yang ke luar melalui saluran udara adalah sinyalnya, dan telinga adalah penerimanya.
Shannon dan Weaver membuat model komunikasi yang dilihat sebagai proses
linear yang sangat sederhana. Karakteristik kesederhanaanya ini menonjol dengan
jelas. Mereka menyoroti masalah-masalah komunikasi (penyampaian pesan) berdasarkan
tingkat kecermatannya. Sebagaimana yang dipakai dalam teori komunikasi
informasi atau matematis, konsep tidak mengacu pada makna, akan tetapi hanya
memfokuskan titik perhatiannya pada banyaknya stimulus atau sinyal.
Konsep dasar dalam teori ini adalah entropi dan redundansi-konsep yang
dipinjam dari thermodynamics. Kedua konsep ini saling mempengaruhi dan bersifat
sebab akibat (kausatif). Di mana entropi akan sangat berpengaruh terhadap
redundansi yang timbul dalam proses komunikasi.
1.
Entropi
Entropi adalah konsep keacakan, di mana terdapat suatu keadaan yang tidak
dapat dipastikan kemungkinannya. Entropi timbul jika
prediktabilitas/kemungkinan rendah (low predictable) dan informasi yang ada
tinggi (high information).
Sebagai contoh ada pada penderita penyakit Aids. Pengidap Aids atau yang
lebih sering disebut OHIDA tidak dapat dipastikan usianya atau kapan ia akan
dijemput maut. Ada yang sampai delapan tahun, sepuluh tahun, bahkan sampai dua
puluh tahun, masih bisa menjalani hidup sebagaimana orang yang sehat. Hal ini
dikarenakan ajal atau kematian adalah sebuah sistem organisasi yang
kemungkinannya sangat tidak dapat dipastikan.
Dengan kata lain, semakin besar entropi, semakin kecil kemungkinan-kemungkinannya (prediktabilitas). Informasi adalah sebuah ukuran ketidakpastian, atau entropi, dalam sebuah situasi. Semakin besar ketidakpastian, semakin besar informasi yang tersedia dalam proses komunikasi. Ketika sebuah situasi atau keadaan secara lengkap dapat dipastikan kemungkinannya atau dapat diprediksikan-highly predictable, maka informasi tidak ada sama sekali. Kondisi inilah yang disebut dengan negentropy.
Dengan kata lain, semakin besar entropi, semakin kecil kemungkinan-kemungkinannya (prediktabilitas). Informasi adalah sebuah ukuran ketidakpastian, atau entropi, dalam sebuah situasi. Semakin besar ketidakpastian, semakin besar informasi yang tersedia dalam proses komunikasi. Ketika sebuah situasi atau keadaan secara lengkap dapat dipastikan kemungkinannya atau dapat diprediksikan-highly predictable, maka informasi tidak ada sama sekali. Kondisi inilah yang disebut dengan negentropy.
2. Redundansi
Konsep kedua yang merupakan kebalikan dari entropi adalah redundansi.
Redudansi adalah sesuatu yang bisa diramalkan atau diprediksikan (predictable).
Karena prediktabilitasnya tinggi (high predictable), maka informasi pun rendah
(low information).
Fungsi dari redundansi dalam komunikasi menurut Shannon dan Weaver ada dua,
yaitu yang berkaitan dengan masalah teknis dan yang berkaitan dengan perluasan
konsep redundan itu sendiri ke dalam dimensi sosial. Fungsi redundansi apabila
dikaitkan dengan masalah teknis, ia dapat membantu untuk mengatasi masalah
komunikasi praktis. Masalah ini berhubungan dengan akurasi dan kesalahan,
dengan saluran dan gangguan, dengan sifat pesan, atau dengan khalayak.
Kekurangan-kekurangan dari saluran (channel) yang mengalami gangguan (noisy
channel) juga dapat diatasi oleh bantuan redundansi. Misalnya ketika kita berkomunikasi melalui pesawat telepon dan
mengalami gangguan, mungkin sinyal yang lemah, atau kita sedang memesan tiket
pesawat melalui telepon/handphone, agar nama kita tidak salah, maka kita harus
mengeja dengan ejaan yang telah banyak diketahui umum, seperti charlie untuk C, uniform/ultra untuk U, tango untuk huruf T
dan seterusnya.
Contoh lain, apabila kita ingin mengiklankan produk kita kepada masyarakat
konsumen baik melalui media cetak (koran, majalah, atau tabloid) ataupun
elektronik (radio dan televisi), maka redundansi berperan pada penciptaan pesan
(iklan) yang dapat menarik perhatian, sangat simpel, sederhana, berulang-ulang
dan mudah untuk diprediksikan (predictable).
Selain masalah gangguan, redundansi juga membantu mengatasi masalah dalam
pentransmisian pesan entropik dalam proses komunikasi. Pesan yang tidak
diinginkan atau tidak diharapkan, lebih baik disampaikan lebih dari satu kali,
dengan berbagai cara yang sekreatif mungkin.
Fungsi kreatif redundansi ini juga bila dikaitkan dengan khalayak, akan
sangat membantu sekali pada masalah jumlah dan gangguan pesan di dalamnya. Jika
pesan yang ingin disampaikan tertuju pada khalayak yang besar dan heterogen,
maka pesan tersebut harus memiliki tingkat redundansi yang tinggi, sehingga
pesan yang disampaikan akan berhasil dan mudah dicerna. Sebaliknya, jika
khalayak berada pada jumlah yang kecil, spesialis, dan homogen, maka pesan yang
akan disampaikan akan lebih entropik.
Contoh dari fungsi redundansi di atas misalnya pada pemaknaan seni populer
(popular art) yang lebih redundan dari pada seni bercita rasa tinggi (highbrow
art). Hal ini dikarenakan seni populer lebih mudah untuk dicerna dan dipahami
oleh banyak khalayak dari pada seni bercita rasa tinggi di mana khalayak yang
mengerti hanya beberapa golongan elit saja.
Selain masalah di atas, konsep redundansi juga bisa diperluas hubungannya
dengan konvensi dan hubungan realitas sosial masyarakat.
Redundansi dan Konvensi
Konvensi adalah menyusun suatu pesan dengan pola-pola yang sama. Pengertian
sederhananya dapat dipahami sebagai bentuk baku yang telah umum diterima
sebagai pedoman. Sebagai contoh,
dalam karya sastra lama ada yang disebut dengan pantun. Pantun merupakan salah
satu bentuk karya sastra lama (klasik) yang memiliki karakteristik tersendiri.
Cirinya antara lain berpola AB AB, artinya bunyi huruf terakhir dari dua baris
terakhir pasti sama dengan bunyi dua huruf terakhir dua baris pertama. Contoh:
Jalan-jalan ke sawah
Lunto
Keliling jalan Batu
Sangkar
Tegaklah tikus berpidato
Kucing mendengar habis
bertengkar
Pada contoh pantun di atas, kita setidaknya dapat
meramalkan bahwa baris ketiga dan keempat pasti memiliki bunyi yang sama dengan
baris pertama dan kedua, walaupun kita belum mengetahui isi dan maknanya. Hal
ini dikarenakan pantun menekankan pengulangan dan pola-pola yang bisa
diramalkan. Sehingga ini bisa meningkatkan redundansi dan menurunkan entropi.
Ketika berbicara masalah entropi dan redundansi pada
masalah karya seni , kita mengetahui bahwa karya seni bukan merupakan hal yang
statis dan kaku. Ia akan terus berubah dan bersifat dinamis seiring
perkembangan nilai dan corak hidup masyarakat. Karya seni ada kalanya akan
bersifat ‘nakal’ atau ‘nyeleneh’ dan melanggar konvensi-konvensi yang ada,
sehingga menjadi entropik bagi khalayak yang ada di dekatnya. Namun, ia juga
akan berusaha mengikis imej itu secara perlahan dengan membangun sendiri
konvensi-konvensi baru yang awalnya hanya ada pada khalayak yang jumlahnya
terbatas. Maka dengan sendirinya karya seni tadi akan diterima dan dipelajari
secara luas, sehingga dapat meningkatkan redundansinya. Sebagai contoh, seni
lukis tubuh (body paint) yang dahulu dianggap tabu sekarang dianggap sebagai
hal yang biasa dan mempunyai nilai seni.
Teori informasi yang dikemukakan Shannon dan Weaver
ini banyak menuai kritik. Salah satunya
adalah ia tidak menjelaskan konsep umpan balik (feedback) dalam model teorinya.
Padahal dalam konsep analogi pesawat telepon yang ia kemukakan, konsep umpan
balik sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Hal ini
dikarenakan teori yang ia kaji hanya melihat komunikasi sebagai fenomena linear
satu arah.
Teori informasi (matematis) yang ia kaji hanya melihat
komunikasi dari faktor komunikator yang dominan. Padahal penerima sebagai
komunikan pun adalah bagian dari proses komunikasi yang akan terlibat jika
konsep umpan balik ia masukkan. Selain itu umpan balik juga justru bisa
memberitahukan kegagalan dalam komunikasi. Sebagai
contoh, ketika seseorang menelpon dan yang ditelepon tidak melakukan reaksi
apapun, atau mungkin sinyal di udara lemah, maka reaksi diam penerima
sebenarnya adalah umpan balik bagi sumber atau penelpon.
Selain konsep umpan balik yang tidak diusung dalam
teori informasi, sebenarnya, Shannon dan weaver juga tidak mengkaji detil
tentang peranan medium (media) dalam teorinya. Ia hanya terfokus pada fungsi
saluran atau transmitter. Padahal konsep medium tidak dapat dipisahkan dari
konsep transmisi yang ia usung sebelumnya.
Secara garis besar, jika dibandingkan dengan teori
kontemporer, misalnya, interaksionisme simbolik, model teori Shannon dan Weaver
ini terlalu sederhana. Padahal komunikasi terdiri dari banyak aspek seperti
yang dikatakan Schramm sebagai area studi Multidisipliner. Ia akan selalu
berkaitan dengan ilmu sosial, psikologi, kejiwaan, teknologi, bahkan perang.
·
Alat-alat Komunikasi Klasik
Alat-alat
komunikasi klasik, diantaranya yaitu :
a.
Kentongan

Informasi
tentang sejarah kentongan tidak ditemukan dengan pasti, namun yang pasti bahwa
kentongan ini dikenal sebagai alat komunikasi klasik atau tradisional.
b.
Daun Lontar

c.
Lonceng

d.
Merpati Pos

e.
Telepon Kaleng

f.
Surat

g. Terompet

h.
Asap

i.
Prasasti

j.
Telegraf

Alat
ini cara kerjanya menggunakan listrik, tetapi masih juga termasuk dalam daftar
alat komuikasi klasik.
k.
Gong

l.
Gamelan musik

m.
Gendang

n.
Terompet Keong

o.
Peluit

p.
Isyarat Tangan

q.
Bendera

r.
Lampu(sandi Morse)

s.
Api Unggun

t.
Anjing

u.
Bel(mirip suara terompet)

2.
Komunikasi Kontemporer
Komunikasi kontemporer
berasal dari 2 suku kata, yaitu komunikasi dan kontemporer. Secara harfiah,
komunikasi berasal dari bahasa latin, “communis”
yaitu membangun kebersamaan antara 2 orang atau lebih. Secara ilmiah,
komunikasi berasal dari kata “to
communicate” artinya upaya untuk membuat pendapat, menyatakan
perasaan,menyatakan perasaan, menyampaikan informasi agar diketahui/dipahami
oleh orang lain.
Kata kontemporer yang
berasal dari kata “co” yang artinya
bersama dan “tempo” yaitu waktu. Jadi
menurut kata, kontemporer adalah waktu bersamaan. Secara umum, kontemporer artinya, kekinian,
modern, atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang
sama atau saat ini.
Jadi, komunikasi
kontemporer adalah perkembangan komunikasi yang terpengaruh oleh dampak
modernisasi.
Komunikasi kontemporer
sering diidentik dengan Komunikasi Virtual, komunikasi virtual adalah proses
penyampaian pesan yang dikirimkan melalui internet atau cyberspace. Komunikasi
yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup alam maya dengan
menggunakan internet. Komunikasi kontemporer sebenarnya dilakukan dengan cara
representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Internet merupakan media
komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia.
Ø Jenis-jenis
komunikasi kontemporer atau komunikasi virtual, yaitu :
a. Email
Electronic
Mail. Pesan biasanya berupa teks yang dikirimkan dari satu alamat ke alamat
lain di jaringan internet. Sebuah alamat email biasanya memiliki format semacam
username@gmail.com, misalnya:cut.arlita96@gmail.com.
Dari sisi biaya, pengguna e-mail juga bisa menikmati
penghematan yang luar biasa. Selain itu e-mail juga multifungsi, bisa untuk sekedar
mengirim kabar berita ke teman atau keluarga atau membalas surat biasa, melalui
e-mail kita juga bisa mengirim aplikasi lamaran kerja atau transaksi bisnis dan
kegiatan ekonomi lainnya. Pendek kata, e-mail adalah satu berkah (blessing)
yang disumbangkan oleh teknologi telekomunikasi.
E-mail juga bisa menjadi sumber “kutukan” bagi para
netter. Salah satunya adalah spam. Tak banyak yang bisa kita lakukan terhadap
ulah para spammers, kecuali perasaan kesal dan dongkol sambil terus menghapus
tiap spam yang masuk atau melaporkannya secara konsisten kepada administrator
jaringan. Tindakan spammers dengan mengirim spam, jelas menyalahi etika dan
kesopanan ber-e-mail ria, karena ulahnya telah mengakibatkan banyak orang
menderita dan kesal. Namun, sekali lagi, kasus spam hanyalah salah satu saja
dari sekian banyak dinamika dalam komunikasi via e-mail di jalur internet.
b. Chat
Chatting
adalah suatu program untuk para pengguna internet dimana saja berada agar bisa
mengenal satu sama lain walaupun dia berada jauh dari kita. Dengan Chatting
kita juga bisa melihat wajah orang yang baru kita kenal tersebut jika di
komputer kita ada satu alat yang disebut WEBCAM.
IRC (Internet Relay Chat)
adalah satu tempat pertemuan alam maya dimana semua orang dari seluruh pelosok
dunia bisa bertemu dan berkomunikasi dengan baik dalam jaringan IRC. Anda bisa
berkomunikasi dengan membuat kelompok diskusi (group discussions) dari
beribu-ribu saluran IRC (IRC channels) yang ada pada Jaringan IRC (IRC
networks), atau hanya berkomunikasi secara peribadi dengan keluarga atau teman
di seluruh dunia. Anda akan menemukan berbagai macam manusia, hobi, ide-ide,
dan isu-isu di IRC. Contoh perisian-perisian IRC adalah mIRC. Namun, pada
komunikasi seperti ini tingkat kepercayaan sangatlah rendah karena setiap
pengguna dapat dengan mudah menghilang atau memutuskan jaringan server, Selain
itu kita hanya dapat berkomunikasi pada satu periode itu saja.
c. Web
World
Wide Web - yakni sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar,
suara, dan lain-lain dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses
oleh perangkat lunak yang disebut browser. Web adalah sistem pengiriman dokumen
tersebar yang berjalan di internet. Web sekarang telah menjadi media yang
sangat penting bagi periklanan dan alamat web sekarang sudah umum dijumpai pada
majalah, surat kabar, dan iklan televisi. Kelebihan dari Web adalah :
ü Buka 24 jam/hari
ü Tidak bergantung kepada time zone,
time difference
ü Menjangkau seluruh dunia,
menghilangkan batas ruang dan waktu
ü Dapat digunakan untuk menyediakan
informasi sedetail mungkin dan selalu up to date.
Selain memiliki kelebihan,
Web juga memiliki kekurangan. Dengan kemudahan dalam pencarian informasi yang
di berikannya membuat semua orang dari berbagai kalangan dan berbagai tingkat
umur dapat dengan mudah mengakses semua informasi yang diinginkan, baik yang
bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat, asalkan saja dapat menggunakannya maka
akan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Ø
Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi
Virtual/Kontemporer.
Komunikasi Virtual atau komunikasi kontemporer memiliki
kelebihan dan kekurangan, dan adapun kelebihan dari Komunikasi Virtual yaitu :
1.
Sebagai
media komunikasi interaktif feedback yang terjadi dalam komunikasi
interaktifterjadi langsung dari komunikannya.
2.
Memecahkan
persoalan materialisme dan konsumenisme lewat komunikasi virtual kita bisa
mengetahui semua yang ada di dunia ini melalui internet, jika kita menginginkan
sebuah foto artis atau pujaan kita, maka kita tidak lagi susah susah untuk
mencari atau membeli karena kita bisa mendapatkan secara gratis melalui
internet.
3.
Mengurangi
persoalan HIV/AIDS. Melalui internet kita bisa memuaskan hasrat seks tanpa
adanya ketakutan terkena virus-virus seksual.
4.
Mengurangi
konflik sosial, ekonomi, dan politik. Walaupun dalam dunia mayakita bisa
berinteraksi dengan kebudayaan lain dan bisa menimbulkan suatu konflik, tapi
disini kemungkinan munculnya konflik sangatlah sedikit.
5.
Terbebas
dari “Urban Decay” dan “Social Disintegration”, persoalan kemacetankepadatan
penduduk, sampah, merupakan persoalan kota besar yang dapat dikurangkan apabila
sebagian kehidupan fisik dialihkan kedalam kehidupan virtual.
6.
Memecahkan
persoalan kebebasan dari demokrasi. Cyberspace menjadi sebuah “Public Sphere”
yang ideal, yang tidak dapat ditemukan
di dalam kehidupan nyata.
Dan
adapun kekurangannya, yaitu :
1. Pengguna internet yang terlalu
berlebihan akan menjadi over dan kemungkinan menjadikan dunia maya menjadi
suatu penyalur hasrat.
2. Cyberspace menjadi penyalur kejahatan,
sadisme, kedangkalan bahkan hasrat seks.
3. Cyberporn, menjadi persoalan masa
depan karena cyberspace yang tanpa identitas.
4. Cyberspace menjadi ajang kebrutalan
semiotic.
·
Alat-alat Komunikasi Kontemporer
Adapun
alat-alat komunikasi kontemporer, atau alat komunikasi masa kini, diantaranya :
a.
Telepon

b.
HandPhone

c.
Koran

Seiring
dengan berkembangnya teknologi, peran koran bukan hanya dibaca dalam bentuk
cetak, kini kiran versi digital sudah banyak ditemukan diinternet.
d.
Televisi

e.
LCD Proyektor

f.
PDA

g.
Faksimile

h.
Radio

i.
Komputer, Laptop, Tablet

Hal
yang wajar jika komputer, laptop, tablet dikatakan sebagai alat komunikasi
modern atau alat komunikasi kontemporer.
j.
Jaringan Internet

Internet
telah merevolusi gaya hidup banyak orang dalam berkomunikasi. Apalagi sekarang
zamannya SOSMED , Sosial Media, dimana orang bisa dengan cepat mencari dan
berkomunikasi dengan teman lama.
k.
Microfon

Dan
perkembangan mic sudah kian pesat, sekarang sudah Mic yang menggunakan nirkabel.
Dengan jarak 10 atau 20 meter mic vusa terhubung dengan Sound atau pengeras
suara.
l.
Radar

m.
Handy Talky

n.
Toa

o.
Modem

DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Effendy, Onong Uchjana. (1992). Spektrum Komunikasi. Bandung: Mandar Maju
Fiske, John. (1999). Introduction To Communication Studies. 2nd Edition. London:
Guernsey Press Co Ltd
Griffin, EM. (2003). A First Look at Communication Theory, 5th Edition. USA: McGraw-Hill
Littlejohn, Stephen W. (2002). Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Group
Miller, Katherine. (2002). Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts. USA:
McGraw Hill
Mulyana, Deddy. (2003). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Susanto, Astrid. S. (1977). Komunikasi Kontemporer. Jakarta: Binacipta
http://silontong.com/2014/05/29/ 21
alat-alat-komunikasi-tradisional-dan-15-modern/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar