Rabu, 26 April 2017

 
PENGERTIAN ADVETORIAL
Advertorial merupakan bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa jurnalistik, yang menggunakan pola enam unsur berita, yakni 5W+1H.  Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial. Advertising (periklanan) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Sedangkan editorial adalah pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi. Namun, editorial yang dimaksud disini adalah semacam publisitas yang dilakukan kalangan PR suatu organisasi untuk menyampaikan pesan melalui media massa dalam bentuk pemberitaan atau tulisan berupa artikel.

Beberapa definisi advertorial menurut para ahli diantaranya:
Sudiana (1984:1), Advertorial adalah bentukan dari iklan dan tajuk rencana. Pengertian iklan sendiri, menurut Dendi Sudiana, merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa Prancis, RE-clamere yang berarti meneriakan berulang-ulang.
Arens (1992:15), Advertorial adalah suatu bentukan separuh iklan separuh tajuk rencana, bertujuan untuk memunculkan opini public dari pada menjual hasil produk.
Dapat disimpulkan bahwa advertorial adalah iklan dalam bentuk pemberitaan atau juga bisa disebut sebagai pemberitaan yang bernafaskan nilai-nilai iklan.

JENIS DAN SIFAT ADVERTORIAL
            Jenis advertorial dapat dibedakan berdasarkan materi pesan yang disampaikan dalam penulisannya. Secara garis besar, jenis advertorial terbagi menjadi:
1.      Advertorial produk
Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai produk (barang) yang akan dipasarkan atau telah berada di tengah-tengah masyarakat. Topik pembahasan bisa tentang merek, jenis, kualitas, keberadaan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan produk. Misalnya membahas celana jeans model terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan yang mempunyai merek terkenal.
 
2.      Advertorial Jasa
Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai jasa yang ditawarkan pada khalayak. Topik pembahasanny tentang jenis atau kualitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan penyedia jasa. Misalnya, membahas kualitas layanan penyedia jasa ekspedisi.
 
3.      Advertorial korporat (perusahaan)
Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai eksistensi suatu perusahaan, baik swasta maupun milik pemerintah. Topik pembahasannya mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan bersangkutan. Misalnya, membahas kegiatan bakti sosial yang dilakukan perusahaan untuk membantu masyarakat Aceh yang tertimpa bencana gempa bumi dan tsunami. Atau, membahas suatu kegiatan yang disponsori oleh perusahaan bersangkutan, seperti Sampoerna A Mild serta Kopi ABC yang mensponsori tur grup musik.
 
4.      Advertorial pemerintahan
Jenis advertorial ini, dalam penulisanny banyak menyajikan pembahasan mengenai aktivitas di seputar pemerintahan. Topik pembahasannya bisa mengenai potensi investasi di berbagai bidang, pariwisata, atau keberhasilan yang telah diraih oleh pemerintah bersangkutan. Misalnya, membahas potensi investasi di beberapa bidang usaha unggulan di suatu kabupaten/kota.
            Sifat advertorial dapat dibedakan berdasarkan cara atau gaya penulisan dalam menyampaikan isi pesan. Sifat-sifat yang terkandung dalam advertorial, antara lain:

1.      Informatif
Advertorial informatif, lebih banyak bersifat memberitahukan (menginformasikan) atau memperkenalkan produk, jasa, kegiatan, dll. Misalnya, apa merek produk, kapan pertama kali di produksi dan dijual ke pasaran, dimana khalayak dapat memperolehnya, siapa (perusahaan) yang membuat produk tersebut, berapa harganya, dan sebagainya.
Advertorial informatif biasanya disajikan dengan menggunakan gaya penulisan straightnews. Yakni, memaparkan segala macam hal yang berkaitan dengan apa (produk, jasa) yang ditawarkan tanpa memberikan penjelasan (to explain) dan menambahkan informasi lainnya.

2.      Eksplanatif
Pesan yang disampaikan dalam advertorial eksplanatif lebih bersifat menjelaskan. Artinya, dalam penyajiannya lebih banyak menguraikan dan menjelaskan. Dalam advertorial eksplanatif, pesan-pesan yang disampaikan bersifat meyakinkan khalayak bahwa produk, misalnya mempunyai kualitas yang baik.

3.      Interpretatif
Advertorial interpretatif menyajikan gabungan antara informasi produk, jasa, atau kegiatan dengan interpretasi. Maksudnya, dalam penulisannya, penulis banyak memasukkan uraian, komentar, dan sebagainya yang ada kaitannya dengan informasi produk, jasa, atau kegiatan yang diungkapkan.

4.      Persuasif
Advertorial persuasif bersifat membujuk khalayak untuk mengambil tindakan atau membentuk pendapat umum. Maksudnya, pesan-pesan yang disampaikan secara halus berusaha memengaruhi pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak untuk mengambil tindakan tanpa merasa terpaksa. Dalam advertorial persuasif biasanya banyak disajikan contoh-contoh yang berkaitan dengan isi pesan.

5.      Influentatif
Sifat advertorial influentatif dapat dikatakan kebalikan dari persuasif. Influentatif ini bersifat mendorong timbulnya aksi dari khalayak dan mengarahkan tindakan secara cepat, karena pesan-pesan yang disampaikan dalam advertorial ini cenderung provokatif.

6.      Memuji
Advertorial bersifat memuji biasanya merupakan kelanjutan dari jenis advertorial persuasif dan influentatif. Artinya, pesan-pesan yang disampaikan lebih banyak memberikan pujian pada khalayak yang telah terbujuk dan terdorong untuk melakukan tindakan.

7.      Argumentatif
Advertorial argumentatif bersifat membuktikan sesuatu. Pembuktian dilakukan dengan cara memberikan argumentasi dan uraian-uraian analitis. Biasanya, argumentasi berisi penjelasan-penjelasan yang berkaitan dengan hubungan sebab-akibat.

8.      Eksploratif
Advertorial eksploratif bersifat mengangkat dan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi khalayak. Dalam penyajiannya, pesan-pesan yang disampaikan terkesan mempunyai kepekaan dalam menjaring aspirasi masyarakat. Pada dasarnya, sifat informatif selalu tercantum dalam setiap penulisan advertorial. Informasi-informasi dasar merupakan bagian penting dari syarat kelengkapan penulisan.
 
FUNGSI DAN TUJUAN ADVERTORIAL
Advertorial merupakan salah satu bentuk periklanan yang ada di media massa dengan menggunakan gaya bahasa jurnalistik. Tujuan dari advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan kegiatan, produk, atau jasa dari suatu perusahaan kepada khalayaknya, dan juga untuk  memberikan citra yang baik kepada perusahaan itu sendiri. 
Fungsi dari advertorial adalah untuk pendamping, penerjemah, sekaligus penafsir iklan yang terdapat di media massa. Advertorial juga berfungsi untuk menyatukan informasi dan pesan ke dalam suatu bangunan yang utuh dengan menggunakan bahasa yang enak dibaca, jelas, tegas dan mudah dipahami khalayak.
Advertorial merupakan teknik yang dapat dimanfaatkan kalangan PR dalam mengembangkan komunikasi antara organisasi dengan publiknya. Maksudnya, terkait dengan masalah tingkat kepercayaan khalayak media terhadap iklan, advertorial dapat membantu meningkatkan kredibilitas organisasi di mata khalayak.

UNSUR-UNSUR PENULISAN ADVERTORIAL
Dalam penulisan advertorial bisa menarik apabila memasukkan unsur-unsur sebagai berikut:

a.       Emosional
Kebutuhan emosional dasar antara lain: penampilan diri (self assertion), cinta kasih, persahabatan (companionship), pemeliharaan diri (self preservations), rasa ingin memiliki (acquitivenes), rasa ingin tahu, rasa aman dan kenyamanan.

b.      Factual Hard Selling
Teks menggunakan kaidah AIDCA yang sangat kompetetitif dan persuasif.

c.       Faktual edukasional
Tulisan  jenis ini lebih informatif.
  
d.      Narasi
Penulisan iklan yang menekankan pada iklan persuasif
 
e.       Prestise
Tulisan advertorial mempunyai unsur prestise dibanding bentuk iklan lainnya di media cetak maupun elektronik, karena mempunyai kolom yang khusus maupun perlakuan yang berbeda (harga) dibanding iklan lainnya.

f.       Gambar serta keterangan
Tulisan advertorial biasanya dilengkapi dengan gambar dari produk yang diiklankan juga dilengkapi dengan keterangan cara penggunaannya.

g.      Monolog dan Dialog
Advertorial bisa saja berupa testimonial yang disampaikan oleh orang/lembaga yang terkenal.

h.      Pembaca (reader)
Tulisan advertorial akan menggugah minat pembacanya apabila apa yang menjadi kebutuhan pembacanya ada didalam tulisan tersebut. Pembaca seolah-olah terlibat secara emosi berada dalam tulisan advertorial.

i.        Gimmick
Tulisan advertorial yang dilengkapi dengan alat-alat / sarana pendukung promosi lainnya.

j.        Kesaksian
Daya tarik tulisan advertorial adalah adanya kesaksian dari si pengguna produk yang dipromosikan.

k.      Kutipan
Adanya kutipan dari para pakar / ahli / seperti dokter yang mendukung produk yang dipromosikan. Untuk produk seperti handphone misalnya kita bisa menuliskan kutipan pernyataan dari Roy Suryo, seorang pakar dibidang komunikasi dan telematika.

ANATOMI ADVERTORIAL
Advertorial merupakan iklan dalam bentuk pemberitaan, maka dalam penyajiannya menggunakan tekhnik penulisan yang lazim digunakan didunia-dunia jurnalistik, yakni Straigh News dan Deph News atau Feature. Penulisan advertorial sama dengan penulisan jurnalistik, dengan menggunakan sistem 5W+1H yang strukturnya terdiri dari:

1.      Intro
Intro biasa disebut dengan teras karangan, intro dalam gaya penulisan merupakan kunci untuk menghasilkan tulisan yang baik, begitu juga intro advertorial mempunyai fungsi untuk menarik perhatian pembaca terhadap tulisan tersebut. Adapun bentuk-bentuk intro yang biasa digunakan dalam penulisan advertorial, yaitu:

a.       Naratif
Menceritakan suatu keadaan dengan sedemikian rupa yang membuat pembaca seolah-olah berada dalam situasi dan suasana yang digambarkan.

b.      Deskriptif
Menggambarkan suatu keadaan dengan sedemikian rupa yang membuat pembacanya dapat membayangkan bagaimana sesuatu yang digambarkan tersebut.

c.       Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk membuka wawasan pada pembacanya dan sekaligus memberikan jawaban untuk memberi pengetahuan serta memenuhi rasa ingin tahu pembaca.

d.      Kutipan
Mengutip pernyataan atau pendapat seseorang yang dinilai mempunyai daya tarik, kredibilitas, atau integritas.

e.       Epigram
Menggunakan ungkapan, atau istilah-istilah khas dan terkenal dikehidupan masyarakat

f.       Sapaan
Menggunakan kata sapaan yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membuat pembaca seolah-olah terlibat dalam rangkaian cerita.
 
2.      Tubuh Karangan
Tubuh karangan harus seiring dan sejalan dengan apa yang tersirat dalam teras karangan, berarti tubuh karangan harus mencerminkan jati diri jiwa-raga itu sendiri(intro).
 
3.      Penutup Karangan
Pada bagian akhir karangan  harus mempunyai bagian penutup sebagai klimaks. Klimaks bisa berupa ringkasan(kesimpulan), kejutan, pertanyaan, atau pernyataan.
 
4.      Struktur Penulisan
Penulisan advertorial dengan gaya feature dapat menggunakan struktur sebagai berikut:
a.       Struktur piramida terbalik


Piramida terbalik perhatian utama dijadikan teras karangan(intro).
b.      Struktur piramida
 Struktur piramida menempatkan teras karangan hanya sebagai penarik perhatian, perhatian utamanya dibagian akhir.

c.       Struktur kronologis
Digunakan penuturan secara berurutan(kronologis). Pada teras karangan mengungkapkan tirik perhatian utama, bagian tubuh menuturkan cerita secara berurutan dan bagian akhir menjadi kilas balik cerita sebagai klimaks penutup karangan.

5.      Jembatan Kalimat
Jembatan kalimat digunakan untuk mempermanis peralihan dari teras ke tubuh, dari tubuh ke bagian penutup.
 
TEKNIK ADVERTORIAL
Seperti halnya penulisan berita, artikel atau yang lainnya, penulisan advertorial pun merupakan sebuah produk hasil dari proses kreatif. Dalam penulisan advertorial, proses berarti tahapan-tahapan yang mesti dilalui agar dapat menghasilkan publikasi yang baik. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1.      Persiapan Penulisan (Prewriting)
Pada tahap ini, biasanya diawali dengan: a) pencarian ide atau gagasan, b) menguji ide, c) memilih topik, d) pengumpulan data, e) membuat kerangka karangan (outline).

2.      Pelaksanan Penulisan (Writing)
a.    Membuat teras(intro)
Teras merupakan ruang pamer untuk meningkatkan minat pembaca meneruskan membaca hingga akhir tulisan. Teras dapat dibuat dengan cara sebagai berikut:

1)      Introduktif, yakni pembaca diantarkan langsung mengetahui, mengenali dan mengerti pokok pembahasan

2)      Atraktif, yakni teras karangan yang membuat kejutan, mengcengangkan, menggelitik rasa ingin tahu pembaca atau menggugah khayalan pembaca.

3)      Korelatif, yakni teras karangan sebagai pembuka jalan bagi bergulirnya rangkaian kata dan kalimat yang membentuk paragraf hingga akhir tulisan.

b.      Membuat tubuh
Dibagian ini berisi informasi-informasi yang lengkap untuk mendukung teras karangan. Informasi yang disampaikan disajikan sedemikian rupa hingga pembaca dapat memahami dan mengerti poko pembahasan.

c.       Membuat penutup
        Bagian penutup diharapkan dapat menggugah atau membangkitkan aksi khalayak.
 
3.      Perbaikan (Editing)
Perbaikan (editing) mutlak diperlukan. Editing berguna untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan kesalahan dalam pengetikan, penulisan gramatika dan relevansi data.
 
4.      Menetapkan Judul
Judul penulisan advertorial dibuat dengan gaya penyampaian provokatif. Provokatif dapat berarti:
a.         Mampu menarik perhatian, yakni membuat khalayak untuk mengetahui isi pesan yang disampaikan.

b.         Mampu membangkitkan minat, yakni membuat khalayak beroikir bahwa isi karangan bermanfaat bagi dirinya.

c.         Mampu menggugah perasaan, yakni membangkitkan keinginan khalayak untuk membaca keseluruhan isi tulisan..

d.        Judul hendaknya dibuat secara relevan.

DAFTAR PUSTAKA
Iriantara, Yosal. 2004. Community Relations: Konsep dan Aplikasinya. Bandung:
Simbiosa Rekatam Media.

Iriantara, Yosal dan Surachman, A.Yani.2006. PR WRITING Pendekatan Teoretis
dan Praktis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Penerjemah: Harris Munandar, Jakarta:
Erlangga.

Jefkins, Frank. 1996. Advertising(Periklanan). Jakarta: Erlangga
Mappatoto, Andi Baso.1994.Teknik penulisan Feature (Karangan Khas). Jakarta:
Gramedia.

Sumadiria,AS,Haris.2004.Menulis Artikel Dan Tajuk Rencana: Panduan Praktis
Penulis & Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar