Latar Belakang
Di era globalisasi
sekarang ini, media sosial sudah tidak asing lagi di telinga kita bahkan sudah
menjadi makanan sehari-hari dari anak-anak hingga dewasa. Media sosial tentang
menjadi manusia. Orang biasa yang berbagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi
untuk menciptakan kreaso, pemikiran berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi
teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuah komunitas.(Antony
Mayfield).
Media sosial merupakan salah satu
jenis dari media massa, media massa singkatan dari media komunikasi massa,
yaitu berkomunikasi ke khalayak ramai melalui media. Oleh karena itu penulis
mengaitkan teori media sosial dengan teori komunikasi massa yang menurut
penulis saling berkaitan.
Disini, penulis menjelaskan mengenai teori yang berkaitan dengan media
sosial, yaitu teori new media dan
teori uses and gratification. berikut
penjelasan lebih lanjut.
1. TEORI NEW MEDIA
Teori new media
yang dikembangkan oleh Pierre Levy, menurutnya new media merupakan sebuah teori yang membahas mengenai
perkembangan media dari konvensional ke era digital. Teori new media terdapat dua pandangan yang dikemukakan oleh Pierre Levy,
yaitu
1. Pandangan Interaksi Sosial, yang
membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy
memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang
terbuka, fleksibel, dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan
orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat tentang pemberian kuasa yang
lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat.
2. Pandangan integrasi sosial, yang
merupakan gambaran media bukan dalam bentuk informasi, interaksi atau
penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan
media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media bukan hanya sebuah instrumen
informasi atau cara untuk mencapai ketertarikan diri, tetapo menyatukan kita
dalam bentuk masyarakat dan memberi kita rasa saling memiliki (Solomon,
2011:52).
Menurut teori ini, media sosial bisa
saja dikategorikan dalam pandangan interaksi sosial karena media sosial sebagai
sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel, dan dinamis, yang
memungkinkan manusia mengembangkan pengetahuan dan pengalamannya serta membuat
masyarakat lebih interaktif. Media sosial juga bisa dikategorikan dalam
pandangan integrasi sosial karena media sosial bukan hanya untuk memperoleh
informasi tetapi juga dapat menyatukan masyarakat dari berbagai daerah bahkan
hingga internasional, media sosial dapat menyatukannya.
2. TEORI USES AND GRATIFICATION
Teori ini dikemukakan
oleh Elihu Katz, Jay G.
Blumler dan Michael Gurevitch yang menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran
aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media. Pengguna media
menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta
berorientasi pada tujuannya dalam media yang digunakannya.
Uses and Gratification atau penggunaan dan
Pemenuhan (kepuasan) merupakan pengembangan dari teori atau model jarum
hipordemik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan oleh media pada
diri seseorang, tetapi ia tertarik dengan apa yang dilakukan orang terhadap
media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi
kebutuhannya.
Uses and Gratification menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama
bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaiman
media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. khalayak dianggap secara
aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan mempuyai
tujuan. Studi dalam bidang memusatkan perhatian pada penggunaan (uses)
isi media untuk mendapat kepuasan (gratification) atas pemenuhan kebutuhan
seseorang dan dari situlah timbul istilah Uses Gratification. Sebagian
besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan
kepetingan individu.
Teori uses and gratification ini kebalikan
dari teori peluru atau jarum hipodemik. Dalam teori peluru masyarakat merupakan
makhluk pasif tetapi di teori uses and gratification masyarakat atau audience
merupakan makhluk yang aktif untuk memilih mana media yang harus dipilih agar
memuaskan kebutuhannya.
Menurut
teori ini, permasalahan utama media sosial bukan untuk melihat bagaimana
perubahan sikap dan perilaku khalayak
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Dalam
teori ini, pengguna media sosial merupakan individu yang
aktif baik dalam memilih informasi atau melihat sesuatu dalam media
sosial sehingga tercapai kepuasan yang diinginkan tersebut sesuai kebutuhan. Contohnya,
jika seorang pengguna media sosial membutuhkan informasi, dia tidak hanya
melihat dari blog atau microblog saja, dia juga dapat memilih media sosial yang
mana saja sesuai keinginan atau kebutuhan, bisa saja dia memilih kontent
comunity yaitu memperoleh informasi melalui youtube, vimeo atau sejenisnya.
Jadi menurut teori ini, pengguna media sosial merupakan pengguna yang aktif
dapat memilih media sosial yang mana saja sesuai dengan yang diinginkan untuk
tercapai kepuasannya.
Referensi:
Antony
Mayfield.2008. What Its Social Media?.
London: i-Crossing. (E-Book)
McQuail. 1987. Teori
Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga. Ed.